Dalam bahasa latin Kacang hijau memiliki nama latin (Vigna radiata) merupakan jenis palawija yang dikenal luas didaerah tropis. Tumbuhan yang
tergolong suku polong-polongan (Fabaceae) ini mempunyai banyak
kegunaaan dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Di Indonesia, kacang hijau menempati
urutan ketiga sebagai tanaman pangan legum, seusai kedelai dan kacang
tanah. Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa. Budidaya kacang
hijau sangat tepat diperbuat di seluruh daerah di Indonesia.
Menanam Kacang Hijau termasuk sangat mudah, setelah melakukan penanaman benih hanya tinggal perawatan/pemupukan dengan jalan penyemprotan saja hingga panen. Berikutadalah cara menanam Kacang Hijau.
Yang utama dalam penanaman Kacang hijau adalah penyediaan lahan. Kacang hijau sangat tepat ditanam didaerah dataran rendah tapi bisa juga pada
tanah bertekstur liat berlempung yang tak sedikit mengandung bahan
organik, aerasi, dan drainase yang baik. Kacang hijau bakal tumbuh
optimal pada struktur tanah yang gembur dengan pH 5,8 – 7,0 optimal 6,7.
Iklim yang baik untuk budidaya kacang hijau di daerah yang mempunyai
curah hujan optimal yakni 50-200 mm/bulan. Temperatur 25-27 0C dan
kelembaban udara antara 50-80% dan memperoleh sinar matahari yang cukup.
Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas tepat ditanam di lahan
sawah maupun tegalan.
Penanaman Kacang Hijau dilakukan pada lahan bekas padi (Sawah dan
Ladang), tdak perlu melakukan pengolahan tanah/lahan, yang tak jarang
disebut dengan istilah Tanpa Olah Tanah (TOT). Budidaya di bekas area
penanaman padi, tunggul padi butuh dipotong singkat dan dibersihkan
alias dipinggirkan. Jika tanah becek maka butuh dibangun saluran
drainase dengan jarak 3-5 m. Pada lahan Tegalan alias bekas Tanaman
Palawija, sepert jagung alias tipe lainnya, butuh diperbuat pengolahan
tanah. Lahan dibajak sedalam 15-20 cm, kemudian dihaluskan dan
diratakan. Saluran pengairan dibangun dengan jarak 3-5 m. Kacang hijau ditanam dengan sistem
tugal (diceblok), setiap celah dimasukkan 2-3 biji/lubang memakai jarak tanam 20 cm x 20
cm. Jika budidaya
kacang hijau diperbuat pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau
tak boleh lebih dari 5 hari setelah padi dipanen. (Untuk setiap musim;
penyulaman yang baik diperbuat pada saat tanaman berusia tak lebih dari 7
hari).
Di
lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tak butuh dipupuk secara khusus, pemupukan sangat mudah yanya dengan mengguynakan pupuk cair saat melakukan penyemprotan. Gunakan jerami bekas pemanenan padi dan ingat jangan dibakar karena sangat bermanfaat untuk budidaya kacang
hijau. Sebab pemakaian jerami bisa menekan serangan hama lalat
bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air dan juga sebagai pupuk kompos.
Biasanya penyakit yang menyerang menyerang
kacang hijau antara lain; bercak daun, basi batang, embun tepung dan
penyakit puru. Pengendalian penyakit bisa diperbuat dengan menanam
varietas yang tahan penyakit. Pengendalian tutorial lain bisa diperbuat
dengan memakai pestisida dan fungisida semacam: Benlate, Dithane M-45,
Baycor, Delsene MX 700 alias Daconil pada awal serangan dengan dosis 2
g/l air. Pada penyakit Embun Tepung (Erysiphepofygoni) bisa dikendalikan
dengan fungisida hexakonal dan diberbagi pada umur 4 dan 6 minggu.
Penyakit bercak daun, manjur dikendalikan dengan fungisida hexakonazol. Hama mutlak kacang hijau merupakan:
Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), Kepik
Hijau (Nezara virfduta), Kepik Coklat (Riptonus tinearis), dan Penggerek
Polong (Maruca testutalis), Kutu Thrips dan lain-lain. Pengendalian
hama bisa diperbuat dengan memakai insektisida.
Pemanenan Kacang Hijau dilakukan saat buah/biji sudah mulai menguning sekitar usia 6-7 minggu. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik kacang yang sudah tua dan hal ini berulang hingga beberapa hari hingga tidak ada buah Kacang Hijau yang tertinggal / tersisa.
Semoga bermanfaat, terimakasih...!!!