Cara Bertanam Jambu jamaica


Jambu Jamaika telah tersebar di seluruh Indonesia bahkan dapat tumbuh dengan ketinggian tanah mencapai 1.200 mdpl. Untuk menanamnya bisa dengan menggunakan biji, cangkok atau okulasi. Musim bunga biasanya pada bulan Mei sampai Juni dengan masa panen sekitar dua atau tiga bulan kemudian. Namun, buah jambu yang satu ini dapat terus berbuah sepanjang tahun. Selain dikebunkan saat ini sudah banyak yang menanam Jambu Jamaika Dalam Pot atau yang terkenal dengan istilah Tabulampot Jambu Jamaika. Rasa buahnya yang manis menjadi salah satu daya tarik untuk membudidayakannya.

CARA BERTANAM JAMBU JAMAICA
Jambu Jamaika memiliki tajuk dan daun sama dengan jambu air yang lain. Dahannya cenderung memanjang, lentur, dan menjulur ke segala arah. Daun berwarna hijau tua, dan berukuran besar. Kulit buah berwarna merah muda saat belum matang dan berubah semakin hitam apabila semakin tua. Daging buahnya lebih tebal dari jambu air kebanyakan dan tekstur buahnya lebih halus. Jambu Jamaika vegetatif bisa berbuah saat berumur 9-13 bulan dan jambu Jamaika generatif bisa bebuah saat berumur 2-3 tahun.
           
1. Syarat Tumbuh
            sebelum menanam jambu bol jamaika kita harus mengetahui dulu bagaimana sifat dan syarat untuk menanam jambu bol jamaika. Menurut sentra informasi ilmu pengetahuan dan teknologi Syarat untuk tanaman jambu bol adalah sebagai berikut:
   a. Iklim 
Tanaman jambu bol dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah hujan 500–3.000 mm/tahun. Tanaman Jambu bol jamika memerlukan intensitas cahaya matahari sebesar 40-80%, jadi tanamlah di area yang banyak sinar matahari. Temperatur yang ideal untuk pertumbuhan tanaman jambu bol adalah 18–28°C dengan Kelembaban udara antara 50–80%.
    b. Media Tanam
Tanah yang cocok untuk menanam jambu bol jamika adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik. Tanah Inseptisol sangat baik, sedangkan tanah yang tidak terlalu subur seperti Ultisol dan Oksisol (Podsolik Merah Kuning) masih baik untuk budidaya jambu bol setelah diberi pupuk dan kapur. Tanah untuk tanaman jambu bol dengan keasaman (pH) antara 5,5-7,5 sangat cocok untuk pertumbuhannya.
    c. Ketinggian Tempat
Tanaman jambu bol bisa ditanam di berbagai tempat karena mempunyai daya adaptasi yang sangat besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai ketinggian 1.200 m dpl.
2. Teknik Penanaman Jambu Jamaika
  1. Siapkan bibit tanaman jambu jamaika
  2. Lubang tanam dibuat dengan menggali lahan berukuran 50x50x50 cm. jarak tanam ideal untuk jambu jamaika adalah 6 m x 6 m
  3. Genangi air secukupnya pada lubang tanam
  4. Beri pupuk organik sebanyak 10 kg/lubang tanam dan campurkan pada media tanam
  5. Sobek polybag
  6. Keluarkan bibit beserta tanahnya dan tanam kan pada lubang
  7. Siram secukupnya
  8. Timbun dengan tanah sampai pangkal batang.
  9. Padatkan tanah di sekitar batang
  10. Siram jambu jamaika setiap pagi dan sore selama 1 bulan
  11. Setelah 1 bulan siram sehari sekali
  12. Setelah 2 bulan siram 2 hari sekali
  13. Setelah 1 bulan berikan pupuk NPK 16-16-16 sebanyak 1 sendok makan per tanaman sebulan sekali, dengan cara dilarutkan dalam 2 liter air dan disiram mengelilingi tajuk. Dosis pupuk dapat ditambah sesuai dengan per tumbuhan tanaman. pemupukan dilakukan dengan interval 1 bulan sekali
  14. Apabila terjadi serangan hama dapat disemprot dengan pembasmi hama
  15. Melakukan penyiangan, yaitu mersihkan di area pangkal pohon dari rumput dan kotoran lainnya.

3 Perawatan Tanaman
   a. Penyiraman
      Cara merawat tanaman ini sama dengan merawat tanaman pada umumnya, yaitu disiram dengan air setiap 2 kali sehari, pagi hari dan sore hari, bila terlihat kondisi kering, bila kondisi tanah tanaman masih terlihat basah, maka cukup satu kali penyiraman saja.
   b. Pemangkasan
      Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman dengan tujuan sebagai berikut: membentuk tajuk yang ideal, sehingga tanaman Jambu Jamaika bisa tumbuh dengan baik dan rimbun.
    c. Pemupukan
      Tanaman Jambu Jamaika tidak berbuah bisa jadi karena tidak subur atau kekurangan unsur-unsur makro yang dibutuhkan seperti nitrogen, fosfor, kalium. Pemupukan dengan kadar P dan K yang tinggi (sebaiknya pupuk dilarutkan dalam air dan lalu disiramkan). Pemberian hormon perangsang bunga juga bisa dilakukan. Satu lagi yang tak kalah penting, buat sayatan terhadap kulit batang selebar kira-kira ½-1 cm pada pangkal batang secara melingkar. Sayatan dilakukan pada pangkal batang kira-kira 5-10 cm dari dasar tanah.




Semoga informasi ini bermanfaat, terimakasih.

Kategori

Kategori