Cara Tepat Bertanam Tembakau

Tanaman Tembakau memiliki nama latin Nicotiana tobacco. Tanaman ini berasal dari daratan Amerika dan mulai masuk ke Indonesia sejak abad 17, dibawa oleh para penjajah Portugis. Tembakau merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan rokok. Tanaman Tembakau tumbuh subur di beberapa daerah di Indonesia, dan Pulau Jawa adalah sentra produksi tembakau terbesar nasional. Desa Kandangan adalah salah satu penghasil Tembakau di kabupaten grobogan. petani sekitas merasa tanaman tembakau sangat cocok tumbuh didaerah retsebut. Berikut adalah cara - cara dalam menanam Tembakau.

1. Pengolahan Tanah 
Pengolahan tanah ditujukan untuk memberi kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar tanaman tembakau, sehingga sistem perakaran berkembang baik dan mampu menyerap air serta unsur hara dalam jumlah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan yang terjadi dalam waktu singkat. Guna memperoleh perakaran yang baik pengolahan tanah harus mencapai kedalaman olah lebih dari 30 cm, disamping upaya lain kearah terbentuknya struktur tanah yang remah. Untuk lahan bekas sawah pekerjaan pertama adalah membersihkan jerami kemudian dilanjutkan dengan pembuatan got keliling untuk mengeringkan lahan dan sebagai saluran irigasi di areal pertanaman tembakau. Selanjutnya dilakukan pembajakan pertama dan dilanjutkan bajak ke-dua dengan arah memotong bajak pertama. Gebrus total dilaksanakan sesudah jarak tanam yang digunakan ditentukan. Gebrus total dilakukan dengan cara menarik tanah lapisan atas dan mencangkul tanah lapisan bawah sedalam 30 cm untuk menutup lubang dibelakangnya (lihat Gambar 2). Gebrus total bertujuan untuk menembus lapisan olah dan oksigen tanah. Selanjutnya dilakukan bajak 3 dan bajak 4 serta penghancuran tanah yang masih berupa bongkahan. Guludan yang tinggi menentukan keberhasilan tanaman tembakau karena berhubungan dengan drainase dan pemupukan. Pengolahan tanah dilakukan 70 hari sebelum penanaman dimana H-70 dilakukan pembersihan jerami, H-60 pembuatan got keliling, H-55 pembajakan 2, H-40 pembajakan 3, H-30 pembajakan 4, H-25 pembersihan rumput di pematang dan H-15 dilakukan bajak siap tanam.

2. Pembibitan Tanaman Tembakau
   -  Jumlah benih sekitar 8-10 gr / ha, taergantung jarak tanam.
   -  Biji utuh, tidak terserang penyakit dan tadak keriput.
   -  Media semai = campuran tanah (50%) + pupuk kandang matang.
   -  Dosis pupuk untuk setiap meter persegi media semai adalah 70 gram DS
      dan 35 gram ZA dan isikan pada polybag.
   -  Bedeng persemaian diberi naungan berupa daun-daunan,tinggi atap 1 m
      disalah satu sisi dan 60 cm sisi disisi yang lain.
   -  Kecambahkan dengan menggunakan tampah atau kain yang dibasahi agar
      lembab. Sekitar tiga hari akar sudah mulai tumbuh.
   -  Siram media semai yang sudah disiapkan dan benih dimasukan
   -  Bibit sudah dapat dipindah ke lahan pada usia 35 - 55 hari setelahnya.
   
3. Jarak Tanam dan Populasi Tanam
    - Dalam penanaman tTembakau dapat menggunakan jarak tanam
      100 cm x 50 cm, 120 cm x 50 cm dengan populasi tanaman 16.000
      - 18.000 batang / ha. 

4. Penanaman
    - Tugal tanah dengan kedalaman 5-10 cm
    - Masukkan bibit kelahan
    - Penanaman sebaiknya dilakukan saat sorehari untuk menghindari
      plasmolisis.
 
5. Penyiraman dan Penyulaman
Penyiraman sebanyak 1 liter/lubang tanam dilakukan setelah penanaman setiap pagi dan sore sampai tanaman mulai tumbuh. Tanaman tembakau akan tumbuh subur pada tanah yang gembur, dan memiliki tata air yang baik.

6. Pemupukan
 a. Saat Tanam
     Sp - 36 Sebanyak 300 kg/ha
 b. Umur 7 hari
     Urea/ZA Sebanyak 300 kg/ha
     KCl Sebanyak 150 kg/ha
 c. Umur 28 hari
     Urea/ZA Sebanyak 300 kg/ha
     KCl Sebanyak 150 kg/ha
Kebutuhan menyesuaikan luas lahan.

7. Perawatan
    - Penyulaman dilakunan 1-3 minggu setelah tanam, bibit yang mati atau
      yang kurang baik diganti dengan bubut yang seukuran.
    - Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan waktu pembumbunan
      yaitu setiap tiga minggu sekali. 




8. Pemanenan
Bagian tanaman yang dipanen adalah daun yang memiliki ciri-ciri daun yang sudah berubah warna dari warna hijau menjadi hijau kekuningan. Untuk golongan tembakau cerutu pemetikan daun yang baik adalah saat mask, hal ini ditandai dengan warna daun keabu-abuan. Pemetikan daun dilakukan mulai dari yang paling bawah. Waktu pemetikan yang baik adalah saat pagi atau sore harisaat cuaca sedang cerah. pemetikan dapat dilakukan berselang antara 3-5 hari dengan jumlah daun 2-4 helai/batang. Untuk tiap tanaman dapat dilakukan pemetikan antara 4 - 5 kali

Semoga informasi ini bermanfaat, terimakasih.


EmoticonEmoticon