Cara Sederhana Budidaya Cacing Tanah

          Cacing  adalah jenis makhluk hidup yang amat melimpah di wilayah kita. Hanya saja pada saat musim kemarau  jumlahnya berkurang, tapi sebenarnya masih ada keberadaannya didalam tanah.
Cacing Tanah yang punya nama latin (Lumbricus Rubellus) ini  sangat melimpah pada saat musim penghujan. Pasti para pemancing tidak kesulitan untuk mendapatkan umpan untuk memancing, karena sampai saat ini cacing tanah masih menjadi primadona bagi kalangan pemancing air tawar. Dengan umpan cacing tanah, para pemancing berpeluang bisa mendapatkan semua jenis ikan. Tentunya para mania pancing sudah paham betul akan hal ini. Umpan-umpan tertentu memungkinkan akan mendapatkan ikan-ikan tertentu pula.
Sekarang bagi pecinta mancing di air tawar tidak perlu khawatir. Saya sarankan anda, mulai sekarang untuk mencoba budi daya / menimbun cacing tanah sendiri, memang terdengar tampak konyol, tapi itu sudah saya lakukan sampai saat ini. Dan hasilnya sebagai hobi, saya tidak perlu capek berburu cacing tanah bahkan sampai berburu ( eker-eker ) di desa2 tetangga.
Dulu sebelum saya menimbun / membudidayakan sendiri cacing, saya sendiri juga kesulitan untuk mendapatkan umpan saat memancing  padahal di temapat saya musim kemarau merupakan musim ikan mencapai puncak ukuran jumbo (ukuran monster)  “kata mancing mania”.  Waktu musim kemarau tak jarang mendapat omelan dan sindiran dari pemilik tanah yang saya ( eker-eker ).  Dari pengalaman itulah saya berinisiatif membudidayakan cacing sendiri, semenjak itu saya tak pernah khawatir untuk mendapatkan cacing.
Walaupun skala budidaya amat sangat kecil, itu cukup untuk memenuhi kebutuhan mancing ( selama musim kemarau ) kata intelektualnya adalah  swasembada cacing. Mungkin kita juga bisa membeli tapi tidak banyak tempat yang menjual cacing. Untuk tempat saya sendiri tempat penjualan cacing umum berjarak sekitar 18 Km, coba bayangkan? Katanya setiap penjual burung juga  menyediakan cacing tapi kenyataanya tidak ada, malah yang tersedia hanyalah cacing pakan burung. Padahal kalau kita menggunakan cacing pakan burung, hasil memancing kita tidak memuaskan, karena cacing yang digunakan untuk pakan burung memiliki kharateristik mudah putus dan ikan tidak begitu selera untuk menyambar umpan cacing ini.
Untuk itulah saya sarankan anda melakukan swasembada cacing sendiri. Karena mudahnya perkembangbiakan cacing mungkin anda bisa mengembangkan menjadi skala yang lebih besar, dan itu bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan kalau anda lebih tekun, sabar dan memiliki lahan yang cukup untuk dijadikan tempat lahan cacing.
Tak perlu lama- lama lagi mari langsung kita membuat media tempat pembiakan cacing, sebelumya persiapkan dahulu bahan dan alat sebagai berikut:

1.    Alat                 :      gunting, cutter, staples



2.    Bahan            :      lakban, plastik, kardus bekas    



     

3.    Media            :      tanah, kotoran ternak ( ayam, burung ) 



4.    Bibit cacing  :      bibit cacing bisa anda cari sendiri ( cacing yang secukupnya)



Perlu diingat, cacing yang di masukkan jangan terlalu banyak mengingat tempatnya yang kecil / sempit, kira-kira dalam satu kardus berisi 100 – 200 ekor. Pakan bisa menggunakan limbah rumah tangga seperti amplas parutan kelapa, sisa sayuran yang tidak diolah, sisa nasi, dll. Berhubung media pembiakan kecil, pakan diletakan di posisi tengah dengan alasan pembusukan untuk pakan cacing itu tidak mengganggu kehidupan cacing. Saat sisa limbah rumah tangga mulai membusuk, dengan sendirinya cacing akan berkumpul mendekat pakan tersebut.




Kelembaban tanah juga harus diperhatikan. Ketika media tanah tampak mulai kering, anda dapat menambahkan air. Kadar air yang terlalu banyak menyebabkan tubuh cacing menjadi lembek bahkan bisa mati.  Apabila kadar air kurang tubuh cacing menjadi kurus bahkan bisa mati pula. Tentunya anda bisa memperkirakan sendiri kelembaban tanah yang ideal untuk cacing tumbuh optimal.
Bila anda menggunakan cacing hasil mencari di kebun biasanya 4 – 6 minggu sudah menghasilkan anakan. Bila sudah terlihat anakan cacing yang ukurannya sebesar rambut. Induk cacing harus segera dipindah di media  yang baru untuk perkembang biakan berikutnya agar media yang sudah berisi anakan cacing tidak terlalu sempit karena kelebihan populasi.
Setelah anakan cacing berusia 2-3 minggu anda bisa membagi anakan cacing ke beberapa media baru untuk mengurangi kepadatan populasi. Hal itu bisa terus dilakukan sampai cacing siap dimanfaatkan (panen).

Semoga ini bermanfaat bagi anda terutama yang pernah mengalami pengalaman yang sama seperti saya.



First


EmoticonEmoticon